5 Mitos Penyakit Asam Urat (Gout) Yang Harus Anda Ketahui

2 min read
Penyakit Asam Urat (Gout)

Penyakit asam urat adalah penyebab radang sendi yang paling umum terjadi pada orang dewasa. Meskipun penyakit ini telah ada sejak dahulu kala, “popularitasnya” semakin hari semakin meningkat, tidak hanya di Indonesia tetapi di dunia. 

Diperkirakan prevalensi gout diseluruh dunia telah naik 2 kali lipat dalam tiga dekade terakhir. Dengan semakin bertambahnya penderita, semakin banyak juga informasi mengenai penyakit ini beredr di dalam masyarakat. tetapi sayangnya, sebagin informasi yang beredar tersebut adalah mitos dan tidak boleh Anda percayai.


5 Mitos Penyakit Asam Urat (Gout) Yang Harus Anda Ketahui

Penyakit Asam Urat (Gout)

Berikut 5 Mitos yang beredar di masyarakat tentang penyakit asam urat.

1. Gout Hanya Menyerang Laki-laki

Pada usia di bawah 40-50 tahun, gout memang jarang dijumpai dikalangan perempuan, mungkin karena efek hormon estrogen yang menjaga kada asam urat dalam darah dalam batas normal. Namun setelah usia 5o-an ketika sebagian perempuan telah mengalami menopause, gout dikalangan perempuan meningkat pesat. Ditingkat usia tersebut prevalensi gout pada perempuan hampir sama dengan laki-laki.

2. Gout disebabkan oleh makan berlebihan

Semua orang bisa terkena penyakit asam urat dan belum tentu dikarenakan makan berlebihan. Meskipun konsumsi makanan tertentu dapat meningkatkan risikonya, faktor bawaan genetik juga turut berperan dalam penyakit ini. Banyak penderita gout yang memiliki kebiasaan diet yang baik dengan berat badan ideal. Bila Anda memiliki riwayat keluarga dengan gout, Anda kemungkinan juga akan memilikinya. Selain itu peluang terkena gout juga akan meningkat bila Anda memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes.

Pada sebagian kasus, kadar asam urat bisa menigkat karena ada pengingkatan kerusakan sel-sel di seluruh tubuh oleh berbagai kondisi medis. Penyakit seperti psoriasis kulit, yaitu kelebihan kecepatan pergantian sel-sel, merupakan salah satunya. Beberapa obat diuretik dan juga aspirin dapat meningkatkan kadar asam urat.

3 Gout Tidak Bebahaya

Sebagian orang menertawakan teman-temannya yang berjalan pincang dikarenakan serangan gout, mereka terkadang mencibir “rasain luh” karena tidak menjaga diet. Tetapi tidaj mereka lakukan pada penderita rematik atau osteoporosis. Mungkin karena yang kedua ini dianggap masalah yang lebih serius. Gout pun merupakan masalah yang sangat serius!

Gout bahkan apabila tanpa gejala dapat menyebabkan kerusakan sendi dan kecacatan permanen. Setelah bertahun-tahun, kerusakan yang ditimbulkan sangat miripdlam penampilan dan kecacatan yang disebabkan oleh rheomatoid arthritis. Selain itu kadar asam urat tinggi juga berhubungan dengan sejumlah kondisi medis lainnya yang sangat serius, termasuk penyakit ginjal, penyakit jantung, stroke, hipertensi, dan diabetes.

4. Gout setelah gejalanya hilang

Banyak orang yang mengira gout  adalah penyakit yang datang dan pergi dengan rasa sakit di sendi. Setelah seminggu atau lebih rasa sakit di sendi menghilang, mereka mengira sudah sembuh. Padahal, tidak demikian. Kadar asam urat di dalam darah bisa tetap tinggi tanpa diikuti dengan peradangan sendi. Selama asam urat di atas normal, selama itu pula gout hadir dan merongrong kesehatan Anda.

5. Gout tidak bisa sembuh

Meskipun bukan penyakit yang bisa disembuhkan sekali dan selamanya dengam meminum obat, gout bisa dikelola. Dengan diet yang sehat, termasuk menghindari makanan berpurin tinggi, rajin berolahraga, memperbayak minum, disiplin meminum obat-obatan (apabila diperlukan), dll. Anda tetap bisa menjaga kadar asam urat darah selalu dalam batas normal, meskipun secara genetik Anda berbakat terkena gout.

Posting Komentar