Belajar Android Studio Dasar Untuk Pemula Cepat Mahir

"Silahkan kunjungi postingan Belajar Android Studio Dasar Untuk Pemula Cepat Mahir untuk membaca artikel selengkapnya dengan klik link di atas."

6 min read
Belajar Android Studio memang lebih ribet jika dibandingkan dengan menggunakan aplikasi IDE lainnya seperti NetBeans, Eclipse, atau pun Delphi, C++, Visual Basic dan sebagainya. Bukan karena bahasa Java atau Kotlin, tapi memang tampilannya yang sangat berbeda jika dibandingkan aplikasi pemrograman lainnya.

Belajar Android Studio Dasar Untuk Pemula Cepat Mahir
Belajar Android Studio Dasar Untuk Pemula Cepat Mahir

Karena itu, saya ingin berbagi sedikit tips dan trik belajar Android Studio untuk pemula cepat mahir. Namun kita belum masuk ke coding hari ini. Kita hanya fokus pada pengenalan Android Studio.

Apakah saya spesialis aplikasi Android Studio? Hhe.. hhe... sayangnya bukan, saya hanya pelajar dan tidak berniat menjadi programmer (setidaknya sampai artikel ini ditulis). Tapi tenang saja, karena saya baru belajar, mari kita sama-sama belajar.

Namun pertama yang paling penting adalah menginstall software Android Studio. Pertama install, kita butuh akses internet untuk mendownload file-file pendukung software.

Setelah proses download file pendukung selesai, nantinya pembuatan aplikasi android sederhana tidak perlu akses internet lagi.

1. Mengenal file xml dan file java


Jika kamu pernah belajar menggunakan Visual Basic sebelumnya, tentu kamu akan paham tentang form dan listingnya. Cukup klik 2 kali pada form atau komponen yang diinput ke dalam form, kita sudah bisa membuat statement dan control pada form tersebut.

Nah, ternyata di Android Studio sangat berbeda.

Di Android Studio, tempat coding untuk statement control dan tempat coding untuk desain tampilan aplikasi itu dibedakan, yaitu file xml dan file java dan keduanya terhubung. Terhubung maksudnya, jika kita menambah activity baru, maka akan ada file java untuk activity tersebut.

Activity di sini mungkin bisa dikatakan sebagai form. Karena pada bagian ini kita mendesain tampilan aplikasi.

- File xml

File xml ini adalah tempat untuk coding tampilan aplikasi. Sederhanya, file ini berfungsi untuk mendesain tampilan aplikasi. Kita bisa mendesain dengan manual coding atau pun dengan menahan dan memindahkan komponen-komponen seperti button, textview, dan sebagainya ke dalam form.

- Java class

Ini adalah tempat untuk mengatur dan mengendalikan jalannya aplikasi. Misalnya, saat tombol diklik akan melakukan apa, dsb.

Jadi, java class dengan format file java ini berfungsi untuk menyimpan coding jalannya aplikasi, mulai dari yang sederhana seperti berpindah form, memproses, control statement, sampai penggunakan perulangan atau looping.

2. Coding dulu atau desain aplikasi dulu?


Tergantung kesukaan. Tapi umumnya, kita sudah punya gambaran utama tentang bagaimana jalannya aplikasi yang akan dibuat.

Karena itu, kita selalu memulai dari mendesain tampilan aplikasi dengan membuka file xml.

Oh ya, file xml ini terletak di menu Project > app > res > layout

Setelah terbuka, kita bisa mendesain tampilan aplikasi dengan memasukkan palette ke dalam form (activity) pada tampilan Design atau coding langsung tampilan dengan memilih tampilan Text.

Setelah tampilan siap, silahkan edit pada java class untuk memberikan perintah pada komponen-komponen yang tampil pada aplikasi ketika dijalankan.

Masuk aja ke Project > app > java > com.example.contohproject > pilih file java yang ingin diedit.

Mereka yang sudah expert di Android Studio dan bergerak di bidang desain aplikasi, biasanya menggunakan Photoshop untuk mendesain tampilan aplikasi Android Studio menjadi lebih menarik dan cantik.

3. Belajar Menggunakan Constraints pada Android Studio


Pada saat kita mendesain tampilan aplikasi android dan mencoba running aplikasi, maka tentu semua komponen dalam form akan tertarik ke atas.

Untuk itu, kita perlu mengikat setiap komponen dengan Constraint agar ketika dirunning, aplikasi tidak berantakan.

Tapi mengikat komponen dengan Constraint tidak perlu semua diikat ke sisi form. Kadang kita hanya perlu memasang 2 atau 3 titik constraint karena setiap komponen dalam form juga bisa kita saling kaitkan.

Constraint Pada Android Studio
Constraint Pada Android Studio

Untuk meletakkan komponen tepat di tengah misalnya, kita bisa memanfaatkan Constraint Widget untuk mengatur jarak komponen dengan sisi layar atau jarak antar komponen dalam aplikasi.

4. Mengubah warna teks atau komponen Palette


Untuk mengubah warna teks dalam aplikasi, kita sebaiknya membuat database warna-warna yang dibutuhkan dalam aplikasi.

Klik Projcet > res > values > colors.xml

Setelah terbuka, kita bisa copy dan paste code warna:

<color name="colorPrimaryDark">#00574B</color>

Kemudian mengubah value dari atribut name="" sesuai dengan keinginan kita, misalnya warna1. Untuk mengubah warnanya, klik pada tamipan kotak warna satu kali dan atur sendiri.

Setelah itu, kita bisa mengubah warna tulisan pada activity yang kita edit. Misalnya, pada TextView tampilan Text, kita menambahkan kode berikut ini.

android:textColor="@color/warna1"

Contoh ini sangat sederhana, tapi membuka pikiran kita tentang cara kerja Android Studio.

5. Memasukkan Gambar/Foto ke Aplikasi Android Studio


Tidak kalah penting adalah cara memasukkan gambar ke aplikasi Android Studio. Pastikan menggunakan file image format PNG.

Drag file gambar png ke Project > app > res > drawable > kemudian lepas.

Untuk memasukkan gambar tersebut ke dalam form activity, kita bisa menggunakan coding atau memasukkannya melalui Palette.

Untuk icon aplikasi, kita bisa download di internet di situs gratis. Namun jika baru belajar, bisa menggunakan icon-icon default dalam Android Studio.

6. Menjalankan Program Aplikasi Via Emulator atau Device Langsung


Pada saat proses coding desain aplikasi, tentu kita akan sering-serin me-Run aplikasi. Di sini kita bisa menggunakan emulator android atau pun langsung mendebug aplikasi dengan hp android yang tersambung melalui kabel USB.

Pastikan hp yang akan digunakan me-Run aplikasi telah berada dalam Mode Pengembang/ Developer Mode.

Jika belum, kamu harus aktifkan dulu developer mode di hp android. Setiap merk hp berbeda Pengaturannya. Tapi sebenarnya sama saja, kita hanya perlu masuk ke Pengaturan Hp > About Device > Software Info > Build Number > ketuk beberapa kali Build Number sampai mode developer aktif.

Jika me-Run aplikasi di hp android langsung, secara otomatis aplikasi tersebut akan terinstall di hp.

Run aplikasi via emulator atau device langsung, tergantung kenyamanan.

7. File AndroidManifest.xml


AndroidManifest.xml adalah file yang terletak di Project > app > manifests > AndroidManifest.xml

Pada AndroidManifest.xml, kita bisa mengedit nama aplikasi, versi, dan sebagainya, termasuk memilih acitivity utama yang akan dijalankan pertama kali ketika aplikasi dirunning.

Secara otomatis sih, MainActivity yang akan pertama dirunning. Tapi kita bisa mengubahnya tergantung kebutuhan. Oh ya, di aplikasi andorid, umumnya, activity yang pertama dieksekusi ketika aplikasi dirunning digunakan sebagai splash screen.

Jadi, activity ini hanya sebagai jembatan untuk masuk ke menu home. Sederhananya sih, berpindah dari satu form ke form lain di Android Studio.

Setelah memiliki pengetahuan dasar tentang Android Studio, sekarang kita akan belajar buat project baru dan activity baru.

Itulah beberapa hal penting untuk diketahui saat pertama kali belajar Android Studio dasar untuk pemula cepat mahir. Semoga bermanfaat!
Posting Komentar