Kisah Bambu "Pembentukan Karakter"

1 min read

Pagi itu,seorang petani datang dan melihat sebatang bambu yang lebih tinggi dari yang lainnya.ia berkata pada bambu tersebut :

“Bambu,saatnya telah tiba bagiku untuk menggunakanmu.”

“Oh,silahkan tuan. saya bersedia tuan gunakan menjadi apa saja yang tuan kehendaki.”Jawab sang bambu.

“Agar engkau dapat digunakan, saya harus menebangmu lebih dulu.”

“Apa? Menebangku ? Bukankah diantara semua bambu disini sayalah yang paling tinggi dan terlihat paling indah bila ditiup angin?”

“Benar, tetapi kalau tidak menebangmu,aku tidak bisa menggunakanmu dengan maksimal.”

Setelah berfikir sejenak,bambu itu berkata,“Baiklah tuan, tebanglah aku.”

“Tetapi bukan hanya itu saja. saya harus memotongmu dan daun - daunmu agar kau dapat digunakan sesuai dengan tujuanku.”Kata petani itu.

“Belum cukupkah tuan menebang saya hingga harus memotong batang dan daun - daunku?”

“Kalau tidak begitu,aku tidak bisa menggunakanmu.”

“Baiklah kalau demikian”

“Tetapi,masih ada satu lagi.Ruas-ruasmu itu menghalangiku.jadi aku harus mengeluarkan tulang-tulang yang ada dalam ruas-ruasmu.”

Sambil tertunduk si bambu berkata,“Lakukanlah apa yang tuan pandang baik.”

Petani yang empunya kebun itupun menebang bambu tersebut,memotong cabang dan daunnya,serta mengeluarkan tulang-tulang dari dalam bambu itu.kemudian,ia membawa si bambu ke sebuah sumber air.ia menjadikan bambu itu sebagai saluran untuk mengairi tanah-tanah gersang yang ada dikebunnya.Akhirnya,pohon-pohon dan semua tanaman pun menjadi subur menghijau.

Pesan moral dari cerita ini:

Kadang kita perlu merelakan diri kita untuk dikikis dan dibentuk karakter, kepribadian dan sifat2 buruk penghalang keSUKSESan harus diBUANG. tentu saja hal ini menimbulkan rasa sakit yang dalam. namun, itulah cara agar kita dapat jadi pribadi yang berdaya guna bagi orang banyak.

Kualitas kehidupan kita kadang diuji dengan berbagai cara.masalahnya adalah BUKAN BAGAI MANA CARA YANG DIGUNAKAN DALAM MENGUJI KITA MELAINKAN BAGAIMANA RESPONS KITA TERHADAP UJIAN TERSEBUT.

Apakah kita masih memilih jalan menuju tangga-tangga keberhasilan dengan tetap menggunakan karakter-karakter lama yang NEGATIF. Berapa banyak orang yang ingin kaya tetapi TIDAK INGIN MEMPERKAYA orang lain? Berapa banyak yang menginginkan hidup sukses dan bahagia tetapi selalu menipu dan menyakiti orang lain. Sepertinya apa yang kita inginkan sangat tidak sepadan dengan apa yang kita lakukan.

Oleh karena itu,biarkan diri kita dibentuk menjadi PRIBADI yang pantas untuk meraih yang terbaik dan menjadi diri kita yang berprestasi untuk diri kita sendiri dan orang banyak.

Posting Komentar