Pengertian Hutang

3 min read

Jika kita ingat kembali persamaan dasar akuntansi, sisi kiri persamaan akuntansi adalah harta (aktiva) dan sisi kanan terdiri dari hutang dan modal. Hutang menunjukkan besarnya kepentingan kreditur pada harta perusahaan. Sementara itu modal menunjukkan besarnya kepentingan pemilik pada harta perusahaan. Persamaan tersebut juga tergambar pada neraca yang memuat harta, hutang dan modal.

Harta = Modal + Hutang

Maka jika hutang bertambah berada di sisi Kredit, jika terjadi pengurangan atau dibayar berada disisi debet


Pengertian Hutang

Hutang merupakan instrumen yang cukup penting bagi suatu perusahaan, apalagi untuk memenuhi kebutuhan operasi usaha atau untuk modal investasi. Karena saking pentingnya tersebut, hampir semua perusahaan memiliki hutang. Perusahaan yang memiliki banyak hutang bukan berarti mengalami kesulitan keuangan, walaupun hutang meningkatkan risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan, namun dengan hutang tersebutlah perusahaan dapat menggunakan dana eksternal untuk memenuhi kebutuhannya, sedangkan dana internal yang dimilikinya juga dapat digunakan untuk kebutuhan yang lain, sehingga pengelolaan dana dapat berjalan dengan baik dan diharapkan menghasilkan laba yang lebih tinggi. Selain itu, jika perusahaan tidak menggunakan hutang malah akan tidak efektif dan efisien dalam hal investasi atau ekspansi. Investasi dan ekspansi tentu membutuhkan dana yang besar, sehingga jika harus menggunakan dana internal maka perusahaan memerlukan waktu yang lama untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan, hal ini juga akan menghabiskan kas yang dimiliki perusahaan sehingga malah akan sangat berisiko. Karena alasan-alasan diatas perusahaan seringkali memilih menggunakan hutang untuk memenuhi kebutuhannya.

Beberapa pengertian Hutang:

  • Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dan hutang merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. 
  • Hutang adalah Kewajiban suatu badan usaha / perusahaan kepada pihak ketiga yang dibayar dengan cara menyerahkan aktiva atau jasa dalam jangka waktu tertentu sebagai akibat dari transaksi di masa lalu.
  • Hutang Dagang (Account Payable)  adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka waktu yang Tertentu. Kewajiban ini timbul karena perusahaan membeli secara kredit barang dagangan untuk dijual kembali kepada konsumen.

Dalam ilmu teori akuntansi, hutang di definisikan sebagai pengorbanan ekonomis dimasa yang akan datang yang dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk penyerahan aktiva, jasa, sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa lalu. Pengorbanan ekonomis artinya penyerahan (yang harus dikeluarkan) oleh perusahaan dalam bentuk aktiva atau jasa (jasa bisa berarti pesanan yang belum dipenuhi namun sudah menerima pembayarannya). Sedangkan yang dimaksud dengan transaksi masa lalu adalah transaksi yang dilakukan oleh perusahaan hingga menyebabkan adanya hutang tersebut, contoh: peminjaman ke pihak bank atau pihak lain, menerima pesanan dengan uang muka, dan lain sebagainya.

Dari hal-hal diatas bisa kita tarik kesimpulan sebagai berikut:

  • Hutang ini timbul dari transaksi atau kejadian masa lalu.
  • Hutang harus melibatkan transfer asset atau penyediaan jasa dikemudian hari yang bersifat probable (hampir pasti).
  • Hutang ini merupakan kewajiban dari suatu entitas.

Jadi, bisa kita pahami bahwa hutang tidak hanya dapat berupa uang tunai saja, namun bisa juga berupa pesanan yang belum terpenuhi. Nah, hutang ini juga terbagi menjadi 2 jenis, yaitu hutang jangka pendek, dan hutang jangka panjang. Berikut penjelasan lengkapnya.


Jenis-jenis Hutang

1. Hutang jangka pendek

Hutang jangka pendek adalah Hutang yang jatuh tempo dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Contoh : Hutang usaha / dagang, Hutang wesel, beban yang masih harus dibayar , Hutang Deviden, Hutang Pihak ke 3 dan lain lain.

2. Hutang jangka panjang

Hutang jangka panjang adalah Hutang yang pelunasannya akan dilakukan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Contoh : Hutang hipotik, Hutang obligasi, Hutang bank dan lain – lain.


Contoh Soal

contoh soal 1:

Tn. Ali meminjam uang ke bank sebesar Rp 100.000.000 untuk membuka toko Pakaian.

kas                                       Rp 100.000.000

Hutang Bank                       Rp 100.000.000

Keterangan : Pinjaman uang secara kas untuk mendirikan toko Rp 100.000.000 di sebelah debet dan tn Ali mempunyai Hutang ke Bank sebesar Rp 100.000.000

Contoh soal ke 2

Tn Ali membayar Cicilan hutang ke Bank dengan 10 bulan Angsuran bunga 10 %

Rp 100.000.000/ 10 Bulan = 10.000.000 /Bln

bunga 10.000.000 * 10%   = 1.000.000 /Bln

Hutang Bank                    Rp 10.000.000

Bunga                               Rp   1.000.000

Kas                                    Rp 11.000.000

Keterangan : Tn Ali membayar Hutang Rp 10.000.000 degan bunga sebesar Rp 1.000.000 sehingga kas yang keluar sebesar Rp 11.000.000.

Contoh soal ke 3

Ibu Esa membeli barang secara kredit sebesar Rp 10.000.000 kepada toko Merlin untuk pembelian Kosmetik.

Pembelian Kosmetik               Rp 10.000.000

Hutang Dagang                        Rp 10.000.000

Keterangan : Ibu Esa membeli kosmetik sebesar Rp 10.000.000 sehingga menimbulkan hutang dagang yang akan di bayar pada masa yang akan datang sebesar Rp 10.000.000.

Posting Komentar