Analisis Perencanaan Minimarket Indomart

"Silahkan kunjungi postingan Analisis Perencanaan Minimarket Indomart untuk membaca artikel selengkapnya dengan klik link di atas."

6 min read

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keberadaan minimarket di kota-kota besar sangat dibutuhkan bagi masyarakat khususnya di daerah perumahan. Bagi sebagian besar masyarakat kota, mereka lebih cenderung membeli kebutuhan sehari-hari mereka di minimarket dibandingkan toko-toko biasa, antara lain jenis produk yang dijual lebih banyak, proses transaksinya mudah, dan lain-lain.

Untuk meningkatkan penjualan produk-produknya, pihak manajemen dari minimarket harus melakukan berbagai kebijakan-kebijakan yang biasa dilakukan antara lain adalah menata penempatan produk-produk yang dijual sedemikian sehingga para konsumen mendapat kenyamanan dalam berbelanja, merancang kampanye dengan memasang discount untuk pembelian kombinasi produk tertentu.

Minimarket dalam mengembangkan usahanya dengan cara membuka gerai baru yang lebih strategis sehingga pemanfaatan lahan yang terbatas di tiap daerah menjadi lebih maksimal. Kriteria-kriteria untuk lokasi gerai barunya seperti jarak antara gerai minimarket yang satu dan lainnya tidak boleh berdekatan, jarak gerai minimarket dengan jalan utama tidak boleh terlalu jauh, lokasi gerai minimarket harus disesuaikan dengan tingkat kepadatan penduduk.

Saat ini minimarket yang ada masih menggunakan cara manual untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai kelayakan lokasi barunya yaitu dengan cara mengamati kondisi gerai minimarket terdekat dan survey ke lokasi secara langsung. Hal ini tentu saja membutuhkan tenaga dan waktu yang lama sebelum pihak minimarket dapat memastikan kelayakan suatu lokasi untuk membuka gerainya dikarenakan kurangnya informasi lokasi tersebut. oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem dalam perencanangan sistem dalam suatu proyek minimarket yang akan dibangun.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Tujuan Proyek Sistem

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai mengenai proyek sisitem yang sudah berjalan pada perusahaan Indomaret antara lain adalah sebagai berikut :

  1. Mengevaluasi sistem yang sudah berjalan
  2. Menelaah sistem untuk keperluan masa yang akan datang
  3. Untuk meningkatkan kinerja yang optimal

2.2  Mengidentifikasi Proyek-Proyek Sistem

Laju pertumbuhan gerai indomaret yang sangat pesat dengan jumlah transaksi 14,99 juta per bulan didukung oleh sistem teknologi yang handal. Sistem teknologi informasi indomaret pada setiap point of sales disetiap gerai mencakup sistem penjualan, persediaan dan penerimaan barang.

1. Sistem Penjualan

Dengan menjalin lebih dari 500 pemasok yang handal dalam menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber daya manusia yang kompeten, menjadikan Indomaret memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Hal itu dilakukan untuk mendukung peningkatan penjualan setiap tahunnya. Ada beberapa faktor yang lain dalam mendukung sistem penjualan yaitu: 

1.1  Promosi

Sasaran pasar Indomaret adalah konsumen semua kalangan masyarakat. Lokasi gerai yang stategis dimaksudkan untuk memudahkan Indomaret melayani sasaran demografisnya yaitu keluarga. Secara berkala Indomaret menjalankan program promosi dengan berbagai cara, seperti memberikan harga khusus, undian berhadiah maupun hadiah langsung.

1.2  Pembayaran

Menunggu atau antri dalam proses pembayaran dikasir adalah hal yang sangat membuat konsumen merasa bosan atau jenuh. Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja konsumen dengan menerapkan sistem check out yang menggunakan scanner disetiap kasir, penggunaan aplikasi oracle pada komputer, dan pemasangan fasilitas pembayaran Debit BCA.

1.3  Karyawan/ Pegawai

Pelayanan pegawai diharapkan dapat memberikan nilai tambah terhadap penjualan. Oleh karena itu perilaku dan sikap pegawai telah diatur dalam Standar Pelayanan Konsumen.

1.      Sistem Persediaan

Persediaan barang dagang merupakan hal terpenting dalam perusahaan retail seperti Indomaret karena jika sampai konsumen tidak memperoleh barang yang akan dibeli maka ada biaya kesempatan yang hilang. Gerai indomaret terdapat dua jenis yang pertama tipe minimarket yang berarti banyaknya item yang diperjual belikan sekitar 3.600 Item dan tipe supermarket memiliki jenis item sebesar 10.000 item dalam satu gerai dan jenis item yang diperjualbelikan disesuaikan dengan lokasi toko/gerai.

Besarnya jumlah persediaan barang dagang ditentukan berdasarkan sales kondisi barang yang lalu + kondisi keadaan stock. Apabila kondisi persediaan tinggal sedikit maka toko melakukan PO ( Purchase Order ) kebagian gudang pusat melalui sistem.

Tata letak persediaan didalam toko menggunakan sistem planogram yaitu sebuah teknik visual ( Gambar, Bagan, Foto, diagram, dsb ) yang memberikan secara terperinci dan mendetail mengenai informasi penempatan tiap produk di display pengecer untuk tujuan produktifitas perusahaan.

Produk yang memiliki harga jual yang tinggi ditempatkan dibelakang kasir untuk tujuan menghindari resiko kehilangan. Produk yang jenis perputarannya cepat diletakan diletakankan dibagian depan. Rak penempatan produk memiliki beberapa tipe yaitu tipe 29, 49, dan 56 maksudnya adalah dalam satu rak terdapat 29, 49, dan 56 sampling produk. Produk dalam rak diletakkan berdasarkan kategori yang sejenis kemudian rak diletakkan sesuai kondisi toko/gerai.

2.      Sistem Penerimaan 

Pada setiap pusat distribusi diterapkan digital picking system (DPS). Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanan permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang optimal.

Menetapkan Sasaran  Proyek Sistem

Sistem ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan jumlah gerai dan transaksi dimasa mendatang. Namun semakin ketatnya perkembangan perusahaan retail pada saat ini, ditambah dengan banyaknya kritik dan saran yang diterima dari konsumen maka perlu mengevaluasi sistem yang sudah ada yaitu sistem penjualan dan persediaan.

2.3  Menetapkan Kendala Proyek Sistem

Walaupun sistem dirancang sedemikian rupa namun tetap saja mengalami kendala diantaranya sebagai berikut :

  1. Pembayaran dikasir masih antri ( Cukup Lama )
  2. Pegawai kurang rama terhadap konsumen ( Keterbatasan manusia )
  3. Tidak ada keterangan kategori diatas rak
  4. Daftar harga dirak tidak tepat dengan produk
  5. Persediaan barang dagang kosong
  6. Parkiran kurang aman
  7. Kehilangan barang dagang

2.4  Menetapkan Prioritas Proyek Sistem

Sistem yang harus diprioritaskan adalah sistem persediaan karena apabila sistem persediaan sudah terkendali dengan optimal maka akan menunjang sistem penjualan sehingga penjualan semakin meningkat.

2.5 Menetapkan besarnya modal awal

Awalnya silahkan menghitung biaya yang akan dikeluarkan tiap meter persegi. Pengamat Keuangan Redmond Medan, Mariana mengatakan, rasio investasi sebuah minimarket mulai dari Rp 3 – Rp 5  juta per meter persegi. Dengan demikian jika ingin membuka usaha minimarket dengan luasan 50  meter persegi setidaknya modal yang diperlukan diluar bangunan adalah Rp 150-250 juta yang berisi 20 rak.


BAB III
PENUTUP

3.1  Laporan Perencanaan  Sistem

Setelah mengetahui kendala-kendala proyek sistem yang sudah berjalan maka diharapkan ada perbaikan terhadap sistem penjualan dan sistem persediaan. 

Pada sistem persediaan untuk menghindari terjadinya persediaan yang kosong pada barang-barang yang memiliki perputaran cepat sebaiknya jumlah stock ditingkatkan. Penambahan kategori diatas rak untuk mempermudah konsumen dalam mencari produk yang ingin dibeli. Sampling produk dalam satu rak sebaiknya tidak melebihi kapasitas sehingga kesesuaian harga pada produk diatas rak tepat. Untuk menghindari kehilangan persediaan sebaiknya pengendalian lebih ditingkatkan dengan menambah kamera cctv yang sudah ada baik kategori minimarket maupun supermarket.

Pada sistem penjualan untuk menghindari antrian yang cukup lama dikasir sebaiknya dilakukan riset kembali untuk mengetahui pada saat kapan konsumen ramai untuk menambah pegawai guna membantu kasir pada saat tersebut. Pelayanan pegawai kurang rama terhadap konsumen karena keterbatasan manusia ini disebabkan faktor kecapean oleh karena itu penjadwalan ulang sumber daya manusia dan pekerjaan diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap penjualan.

3.2  Penutup

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Apabila ada kesalahan dalam penulisan ini maupun ada pihak-pihak yang merasa dirugikan kami mohon maaf. Kami sangat senang menerima kritikan yang bersifat membangun. Semoga proposal ini bermanfaat bagi kita semua.

Posting Komentar
Postingan Lebih Baru
Postingan Terbaru